ꦥꦼꦭꦠꦶꦲ꧀ꦧꦸꦭꦤ꧀ꦲꦺꦴꦏ꧀ꦠꦺꦴꦧꦼꦂ꧇꧒꧐꧑꧙꧇
Di era modern seperti sekarang ini dengan berkembanya berbagai macam teknologi yang mempermudah pekerjaan manusia, perangkat digital menjadi hal yang mendominasi dan tak bisa lepas dari genggaman tangan kita. Seperti perangkat digital smartphone dan laptop yang saat ini menjadi separuh jiwa dari kehidupan kita, dibutuhkan peran generasi muda untuk memanfaatkan perangkat tersebut menjadi hal yang bermanfaat, karena di era milenial ini sesuatu yang tidak ada di platfrom digital bisa di anggap TIDAK ADA. Begitu juga dengan aksara Jawa yang selama ini secara perlahan tergerus oleh budaya barat yang bagi kalangan generasi melenial lebih wahhh serta sudah asing bagi masyarakat jawa sendiri.
Berangkat dari berbagai kekhawatiran tersebut melalui perjuangan teman-teman pegiat serta pelestari aksara dinusantara, akhirnya aksara Jawa dapat kita akses dalam perangkat digital. Meskipun dalam hal ini harus melalui beberapa tahapan agar aksara Jawa bisa diakses di perangkat digital seperti smartphone dan laptop. Oleh sebab itu komunitas Sega Jabung mencoba terobosan untuk memperkenalkan kembali aksara jawa kepada generasi milenial melalui perangkat digital.
Namun disamping pesatnya arus teknologi yang serba praktis dan modern ini, kami juga tidak melupakan sejarah di masa lampau. Salah satunya dengan memperkenalkan kepada genersi milenial tentang perangkat serta media dalam tradisi menulis aksara Jawa di masa lalu, seperti tradisi menulis pada kertas dluwang dan lontar beserta pangot untuk menggores daun lontar. Untuk itu kami Komunitas Aksara Jawa Sega Jabung sering mengadakan workshop tentang lontar dan dluwang yang bekerjasama dengan Museum Wayang Beber Sekartaji agar tradisi tersebut dikenali oleh generasi milenial dan tidak hilang begitu saja.